Sunday, December 1, 2013

Fakta Dunia Kerja


Berikut ini adalah beberapa Fakta di dalam dunia kerja yang harus diketahui agar bisa menyiasatinya, khususnya bagi yg baru mau terjun di dunia kerja. Beberapa darinya mungkin Anda tidak suka, atau bahkan tidak bersepakat dengannya, tapi kenyataannya semua yang disampaikan di sini benar-benar terjadi di dunia kerja.

Pasti Akan Dibayar Seminimal Mungkin
Perlu teknik negosiasi gaji yg mantap untuk mendapatkan gaji yg diinginkan, karena dengan jabatan yg sama, gaji bisa beda jauh. Buat yg sudah kerja, ini tentu sudah jadi pengetahuan umum. Tapi bagi yg belum pernah bekerja, mereka pikir bukannya gaji di perusahaan udah ada standarnya. Mereka pada bertanya, “Kenapa kok bisa gitu?”. Pertama, perusahaan pikir masih ada banyak orang yg bersedia menggantikan posisi Anda jika memang Anda keberatan dengannya. Lalu bila Anda protes tentangnya, bisa-
bisa harus ucapkan selamat tinggal pada promosi. Yang jelas secara mendasar biaya karyawan masuk di presentase terbesar dari total biaya perusahaan. Komponen biaya ini biasanya dimonitor dalam berbagai laporan dan budjedting. Ini adalah salah kunci penentu performa perusahaan. 
So gimana dong?
Jika Anda memang lebih butuh jaminan aman kerja yg mapan ketimbang gaji yg besar, ya silahkan menahan diri tidak usah buru-
buru protes dan baru ajukan permohonan Anda untuk naik gaji pada saat review tahunan.
Secara umum, Anda memang perlu membangun CV yg benar-benar berkilau dan berani proaktif. Proaktif dalam artian Anda perlu mengajukan diri untuk tangani project, ambil tanggung jawab lebih, keluarkan saran-
saran bermutu.

Tidak akan mampu dapetin banyak uang selama masih kerja buat orang lain
Ada berapa banyak sih jumlah manajer senior di tempat kerja Anda? Dan bagaimana juga di tempat lain? Rasionya paling-
paling berkisar antara 40:1 sampe 200:1. cuman sedikit saja karyawan yg bisa dapet 80 juta-an per bulan. Jadi bila Anda bisa dapatkan pendidikan, latar belakang, kemampuan, koneksi dan barangkali “keberuntungan” yg sama seperti mereka, itu lah yang akan mempertinggi peluang Anda untuk bisa dapatkan uang sebesar yg mereka dapat. Tapi bila tidak punya salah satu apalagi beberapa darinya, peluang Anda pun jadi menurun tajam.
Jadi sekarang silahkan bertanya pada diri sendiri, mau nunggu sampai kapan sampe bisa dapetin gaji seperti atasan-
atasan Anda? Begitu sudah waktunya Anda dapet uang yang sama seperti mereka, jangan-jangan sudah keburu mau pensiun. Padahal Anda kan mau uangnya sekarang, pengen beli rumah, nyekolahkan anak, dst-dst.
Jadi, apa yg bisa dilakukan?
Anda bisa terus bertahan dan “menunggu” hingga Anda dapatkan promosi demi promosi.
Atau Anda bisa masuk ke sektor usaha yg prospektif mendatangkan banyak uang seperti informatika atau finance. Masing-
masingnya membutuhkan spesialisasi dan upaya investasi, waktu, biaya, belajar yg lumayan. Dan harus dipastikan dulu bahwa anda bisa benar-benar menikmatinya.
Atau Anda bisa seriusi hobi Anda untuk temukan cara-
cara yang bisa beri manfaata bagi orang lain dan jadi ahli di sana. Buka mata dan telinga lebar-lebar, ngobrol-ngobrol dengan teman, cari siapa yg kira-kira bisa diajak bisnis bareng. Ingat-ingat apa sih yg bisa dipelajari dari atasan yg bisa diterapkan di luar? Ada nggak kerjaan di perusahaan yg bisa Anda lakukan secara lebih baik dan murah? Ada nggak gagasan luar biasa yg tidak diloloskan oleh pihak manajemen? Akumulasikan apa-apa yg anda tahu, siapa tahu itu bakal berguna.

Bukan Tentang Apa, Namun Siapa
Bukanlah tentang apa yg anda tahu, melainkan siapa saja yg anda kenal dan lantas siapa saja yg kenal dengan anda. Ketika anda sudah bisa meningkatkan performa dalam hal kualitas, kuantitas dari aspek pekerjaan, maka anda harus membuat orang yg tepat mengetahui tentangnya. Orang yg tepat? Iya, orang yg punya kuasa untuk mempromosikan anda dan yg mana omongannya begitu diperhatikan.
 
Perhatikan dengan Siapa Anda Diasosiasikan
Anda nggak harus berkumpul dengan orang yang tidak cocok dengan nilai Anda. Di tempat Anda kerja, amat bisa jadi ada orang yang sukanya mengeluh, menggerutu, menggosip, gosip fitnah, hingga yang sukanya ngutil barang kantor sampai korupsi. Mereka akan cari kesempatan untuk menyalurkan hasrat mereka.
Kecuali Anda memang berniat mengentas mereka dan punya kekuatan pengaruh yang kuat, maka sebaiknya Anda tidak masuk pada lingkar pertemanan mereka. Bahkan jangan sampai terlihat akrab dengan orang semacam itu. Atasan Anda pastinya tahu siapa saja orang yang sukanya gosip, berbohong dan males-
males-an kalo dikasih kerjaan. Jika Anda berteman dengan orang semacam itu, maka yg terjadi adalah guilty by association, Anda akan ikut kena getah tanpa perlu menjadi sumber getah.

Categories: , ,

0 comments:

Post a Comment